Latest News

Indonesia Bangkrut

Jumat, 04 Desember 2009 , Posted by BARRIS Blog's at 06.26



"dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi)".

Kenyataan historis kadang terlalu pahit untuk ditelan dan terlalu pedas untuk dirasakan. Sejarah adalah kaca benggala yang memuat berbagai fakta yang pernah terjadi pada waktu yang sudah silam. Segala hal yang telah tergores dalam kaca sejarah, tidak lagi terhapus. Orang yang tidak senang mungkin akan berusaha menyelubunginya atau melupakannya, tetapi ia tidak mampu untuk mengahapusnya. Orang dapat membuat berbagai macam tafsir, tetapi pakta sejarah yang ditafsirkan tidak akan berubah. Dari segi penafsir sejarah akan melihat wajah, itu bergantung watak, Idiologi, dan kemauan penfsir.
Kebangkitan ataupun kebangkrutan sebuah generasi suatu dinasti penguasa mewarnai rona sejarah yang sedap dan yang pedas untuk didengar. Kebanyakan yang sedap membuat orang membusungkan dada, tetapi ketika pedas berusaha untuk disembunyikan dan ditutupi. Akan tetapi fakta sejarah tak bisa diubah, tergantung selanjutnya bagaimana kita mengsikapinya haruisnya kita pandai-pandai untuk mengambil pelajaran bagi masa kini karena masa kini akan menjadi fakta sejarah dimasa depan.
”kutukan Mpu Gandring masih ada sampai sekarang?”. bahwa sebuah kekuasaan dan kejayaan suatu dinasti penguasa yang diperoleh dengan cara-cara yang tidak halal, akan menemui babak kebangkrutan yang pahit sepahit empedu. Kudeta Ken Arok yang menohok Tunggul Ametung dengan keris Mpu Gandring telah membawa kesinggasan kemewahan Singosari dengan beristrikan Ken Dedes yang cantik Jelita. Negara Ken Arok yang jaya selanjutnya menjadi bobrok oleh moralitas nafsu durjana dan syahwat politik yang membabi buta.
Habis negara Ken Arok tumbuh negara Majapahit. Kutukan Mpu Gandring meluluh lantakan Singosari-Kediri oleh Senopatinya sendiri Raden Wijaya. Selanjutnya Raden Wijaya membangun dinasti baru penguasa tanah Jawa dan bangkit menguasai nusantra oleh keturunannya Prabu Hayam Wuruk dengan mahapatih Gajah Mada.
Kekuasaan Majapahit telah diagung-agungkan oleh para Founding Father NKRI. Ceritanya dalam negara negara kertagama negara kertaharja ala Gajah Mada) karya sastrawan mpu Prapanca memberikan inspirasi bagi ide perjuangan nasionalisme. Pelaksanaan gagasan Nusantara dengan sumpah nusantara ala sumpah palapa patih Gajah Mada membawa keagungan dan kejayaan kepada negara majapahit, memberikan ketentraman dan kesejahteraan kepada rakyat. Gajah Mada adalah juru selamat dalam masa Majapahit.
Rupanya apa yang digagas M. Yamin seorang penggila sejarah kejayaan Majapahit dan Soekarno yang mengagung-agungkan gagasan nusantara patih Gajah Mada (itu sebabnya PTN diyogya beliau namai Univ. Gajah Mada, kasihan hayam Wuruk hanya jadi PTS di Jakarta), tidak melihat cerita akhir kesudahan Majapahit. Majapahit telah luluh lantah di telan bumi Sirna ing bumi, oleh kekuasaan yang baru, kekuasaan yang halal, perjuangan yang diridhoi Alloh. Sang pemenang al-Fatah dari Demak.
Presiden Hayam Wuruk dan Wakil Presiden Gajah Mada selanjutnya tidak mapu membina keagungan negara Majapahit. Lambat laun kesatuan Nusantara itu pecah berantakan, akibat perebutan kekuasaan antara para ahli waris kerajaan dan rongrongan dari luar.
Semangat Nasional Majapahit yang dipupuk pada masa pemerintahan HW-GM, lambat laun menjadi lapuk. Kelapukan dari dalam dan perongrongan dari luar mengakibatkan runtuhnya kerajaan Majapahit. Perang Paregreg telah menjadi bukti motif perselingkuhan politik yang menyebabkan pertempuran partai putera mahkota dengan partai putera dari selir dan anak-anak tidak syah dari dayang-dayang kerajaan. Perselingkuhanpolitik itu tak bisa merubah apa-apa.
Para pemegang kekuasaan tidak mampu menerapkan perundang-undangan yang bernama agama. Kehidupan mewah akibat kesejahteraan yang diusahakan oleh patih Gajah Mada, telah membuat lemah semangat. Para pembesar dulu ahli dalam membina semangat nasional banyak mengejar kesenangan dan kemewahan.
Semangat lapuk berhadapan dengan semangat baru. Kondisi mental sosial rakyat Majapahit yang lapuk, prustasi, putus harapan dan lelah menonton adegan perselingkuhan politik negeri berhadapan dengan kondisi mental orang-orang demak yang masih segar bugar dan penuh semangat membangun negara baru, Negara Islam.
55. dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan aku. dan Barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang fasik.
Bangkit VS bangkrut ???
Enam abad selanjutnya..................al-kisah sebuah negeri pengagum Majapahit tetapi tidak pernah belajar dari kehancurannya, hanya membusungkan dada atas kemajuannya, atas keunggulannya. Tuah Mpu Gandring telah menghantui para ahli waris Majapahit.
Tanda-tanda kebangkrutan semakin terasa meski telah mati rasa, telah terlihat meski sengaja buta. Mengapa kekuasaan menjadi rebutan, sementara tanggung jawab mengemban amanat penderitaan rakyat diabaikan. Ibu pertiwi yang bersuamikan Demokrasi telah membuahkan anak negeri saling berebut tahta singgasana negara. Pertarungan antara partai putera mahkota dengan partai keturunan Selir dan anak-anak selingkuhan dayang-dayang Istana telah membuahkan perang paregreg jilid ke ? yang tak berkesudahan. Sang adik dari selir berkata : ”berikan kesempatan kepada kami yang muda”, sementara sang kakak yang merasa putera mahkota, berkata : ”kami lebih berpengalaman dalam memimpin”...(ah poko namah lieur)
Mengapa rakyat sekarang menjadi penakut, menjadi pengecut, menjadi ragu-ragu, menjadi saling mencurigai, menjadi saling mencakar, menjadi saling curiga.
Kesombongan intelektual liberalisme menguasai sistem ekonomi yang dipilh sekarang, akibatnya ekonomi liberal yang liar mencabik-cabikkekayaan bangsa yang terbagi-bagi hanya dikalangan elit politik dan pengusaha. Korupsi belum juga menujukan penurunan yang berarti, ketidakseimbangan dimana-mana, semangat separatisme masih bergelora seiring dengan antisipasi otonomi daerah yang miskin persiapan.
Akibatnya dosa besar bernama korupsi menjadi budaya, sementara sinergi kekuasaandengan swasta kembali melahirkan jaring kolusi yang sangat erat. Meskipun rakyat mati terbenam lumpur, tidak akan lahir kepedulian sejati dalam ketulusan menolong sesama manusia Indonesia. Apa yang terjadi adalah.............ini perusahaanku, hartaku.........ini negriku, akulah pemimpin yang berpengaruh, mulai dari tingkatan manapun, bila ego kejahatan AKUnya itu tetap besar, kita akan terus menyaksikan kerusakan demi kerusakan.
Dimanakah slogan bersama kita bisa, poster indonesia bangkit. Kampanye politik harapan baru dengan pemimpin baru. Akankah barang yang sudah lapuk terpakai kembali?. Siapa yang mau mencoba mendaur ulang negara dengan rumus eformasi?
Majapahit tinggal kenangan mending kita menyongsong fajar baru yang terbit dari timur, harapan baru itu dunia baru yaitu dunia Islam. Indonesia bangkit tak akan didapat dari yang bangkrut tapi hanya dari kebangkitan Islamyang bernama al-Fatah. Jangan daur ulang negara lebih baik menggantinya dengan yang halal. Bismillah. Selamat datang para wali abad 21....
Assalmu ‘alaikum w.w.,



Currently have 0 komentar:

Leave a Reply

Posting Komentar